Lelah akan film supehero yang ada memang gak asing . Terjadi masalah , sang manusia yang mempunyai kemampuan gak biasa datang membereskan , happy ending . Sebenarnya memang tipikal plot seperti itu masih sangat diterima oleh saya , namun bagaimana suatu film membawakan plot tersebut dengan ciri khasnya-lah yang menjadi pokok persoalan . Lalu sebuah film superhero/anti hero berkostum merah ini dikenal akan menghancurkan tipikal superhero movie yang ada , benar kah ? , sayangnya tidak , dengan beberapa hal .
Wade Wilson adalah seseorang dibalik topeng berwarna merah yang terkenal dengan nama deadpool , tidak bisa mati dan sangat haus emosi akan balas dendam terhadap seseorang . Beberapa waktu yang lalu Wade Wilson menjalani sebuah tawaran eksperimen akan pengubahan dirinya agar ia lepas dari masalah yang sangat membuatnya tertekan , kanker . Ternyata diluar ekspetasi , walau memang benar membuat dirinya selamat dari kanker , namun Wade harus menerima pengucilan karena rupanya yang buruk akibat eksperimen tadi , dan yang terburuk : ia tidak bisa menemui kekasih tercintanya lagi , Vannesa .
Unsur yang membuat suatu film dipuji salah satunya adalah tingkat freshnya , entah itu datangnya dari segi konsep , cerita , atau cara plottingnya . Film ini adalah anti hero yang benar-benar segar dalam cara menceritakan alur ke penonton , konsep 4th Wall Breaking awalnya memang agak mengganggu saya namun lama kelamaan saya sangat bisa beradaptasi dengan konsep tersebut , apalagi melihat memang gaya pencirian deadpool yang semuanya 4th Wall Breaking : Komik , kartun , game , dan Film . Keluar dari kesan karakter superhero , deadpool layak dibilang salah satu superhero (anti hero) terbaik . Ryan Reynolds , memang bukanlah aktor yang sangat remarkable , bahkan itu sendiri disindir dalam filmnya , Namun ia benar-benar berhasil memainkan peran tokoh yang gila , kekanak-kanakan , idiot , ngakakable , gak pernah serius .. dibalik topeng namunnya .
Alih alih mencoba kejeniusan pembukaan film dengan memunculkan karakteristik sang bintang utama merah terlebih dahulu , dan terus membuat saya menganggap "maann .. this film is awesome" diawalan , namun ketika penggayaan plot maju mundur terjadi , film ini kehilangan citranya dimata saya , terus berjalan hingga pertengahan dan akhir . Saya hanya mendapatkan tawa hingga film berakhir .
Film ini terlihat seperti teaser sang karakter daripada sebuah film , deadpool berdiri di sebuah visual gambar yang berdurasi (Film) , seharusnya setidaknya harus dibarengi oleh penyeimbangan yang lain selain dari jalan cerita yang dangkal , oke mungkin jalan cerita itu cocok untuk film random seperti ini , yang lain pun juga begitu . Kualitas drama film ini memang tidak salah , penempatannya yang salah . Terkesan kasar , sebuah drama yang berstatus kearah suasana yang serius (walau diselingi beberapa joke) ditaruh ditengah-tengah bumbu deadpool yang random abis . Bagaikan seorang pengamat politik serius ditarung ditengah sekumpulan komunitas pelawak , kasar bukan ? . Bagaimana dengan humor film ini ? , saya memang ngakak berkali-kali oleh joke jokenya , realistis lah , namun tidak berarti saya menspesialkan hal itu , ini hanyalah film dengan western humor yang mainstream , ngakak tapi lama kelamaan annoying , akibat unsur superheronya saja yang membuat ini terlihat berbeda .
Walau pun begitu tetap ini adalah franchise film yang penting , karena karakternya lah yang akan bisa dibawa kedepannya , karakternya lah yang memang menjadi sajian utama , sebuah sequel hanya akan membawa sebuah karakter dan konsepnya kedepannya , dan karakter-karakter lain harusnya bisa diubah lebih baik lagi . Mohon untuk Tim Miller agar di sequel untuk mendeadpoolkan filmnya tidak dengan only deadpool yang dipertekankan .
deadpool adalah sebuah film dengan konsep dan sang bintang utama yang fresh , juga randomize abis . Tampaknya segar namun tidak dibarengi oleh unsur-unsur penting lain yang sangat fatal , forgetable supporting characters , CGI yang tidak nyaman , sinematografi average , Villain yang woat ? , penaruhan drama yang kasar . Jad kesimpulannya adalah , I LOVE THE DEADPOOL , NOT THE MOVIE